Awal tahun 2020 sudah dimulai dengan banyaknya banjir yang mengepung terjadi di mana-mana.
Selain Jakarta, daerah Bekasi, Bogor, Tangerang dan kota-kota lainya juga tergenang oleh banjir akibat hujan deras yang terus mengguyur sejak malam tahun baru.
Seperti kita ketahui, banjir bukanlah pertanda baik untuk motor. Banyak masalah yang mungkin ditimbulkan karena adanya air yang masuk ke dalam mesin.
Salah satu resiko paling parah jika motor menerobos banjir adalah resiko terkena Water Hammer.
Water Hammer adalah kondisi ketika air sudah masuk ruang pembakaran sehingga bisa menyebabkan mesin tidak mau menyala.
Dikutip dari berbagai sumber, kerusakan yang Water Hammer berikan bisa berdampak pada bengkoknya stang piston, dinding silinder yang akan baret.
Hal ini akan mengakibatkan gas menjadi tersendat hingga asap putih keluar dari kendaraan.
Jika sudah seperti ini, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaikinya pun akan menjadi lebih mahal bagi para pengguna kendaraan sepeda motor.
Cara paling aman jikalau memang harus menerobos banjir adalah sebisa mungkin jangan menyalakan mesin ketika sedang menerobos banjir dan jika harus menyalapun lebih baik jangan sampai mesin mati ditengah-tengah.
Lalu ketika sudah sampai ditempat yang aman, lakukan pengecekan singkat seperti cek busi, cek knalpot.
Jikalau dirasa aman, panaskan motor perlahan dan jangan gunakan electric starter.
Gunakan kick starter untuk bisa menyalakan motor kembali.
Lalu setelahnya liat kondisi motor jika sudah berjalan, jika gas tersendat dan asap putih keluar dari kendaraan, maka secepatnya bawa kendaraan ke bengkel.
Pastikan bahwa ketika di bengkel nanti, oli motor yang terkena banjir tersebut harus diganti karena besar kemungkinan sudah tercampur dengan air.
tapi jika tidak ada masalah diatas, artinya motor tetap aman meskipun sudah menerobos banjir.